SINIAGA -Tak hanya pemerintahan yang mulai ketar-ketir adanya isu gerakan massa Mei 2015 mendatang yang bertepatan dengan hari kebangkitan nasional. Para pelaku usaha juga merasa khawatir. Karena gerakan menentang pemerintahan duet Jokowi-JK tersebut bisa mengganggu target pertumbuhan perusahaan.
![]() |
Kantor asuransi Takaful Cirebon. |
Branch Manager Asuransi Takaful Umum, Nur Saripudin SE mengatakan, kekhawatiran para pengusaha maupun investor dengan adanya rencana penggalangan masa yang akan turun ke jalan pada 21 Mei mendatang memang cukup beralasan. Mengingat, kekacauan politik yang berujung aksi anarkis akan berdampak negatif bagi roda ekonomi bangsa.
Ia berharap, isu yang tengah intens di gembar-gembor melalui media sosial tersebut bisa diredam oleh berbagai pihak dengan cara persuasif demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bersama. Karena kekacauan seperti yang terjadi pada 1998 lalu telah membuat luka mendalam bagi bangsa Indonesia.
Meskipun saat ini, kata Nur, pemerintahan tengah menghadapi tekanan politik dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ia meminta, duet Jokowi-JK segera merespon pihak yang tidak puas dengan kerja cepat dan nyata. Disamping itu, dibutuhkan peran tokoh masyarakat ikut andil dalam menjaga pentingnya kedamaian agar tak banyak terjadi galau orang gajian .
"Saya berkeyakinan jika kondisi terkendali, para pelaku usaha maupun investor akan nyaman dalam menumbuhkan target pencapaiannya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan terbuka peluang tenaga kerja baru serta pelaku usaha baru, " imbuhnya. (*)
0 Response to "Pelaku Usaha Khawatirkan Gerakan 21 Mei"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung tulisan p*rn*grafi, penghinaan, dan provokasi akan dihapus admin.