SINIAGA - Disaat Pemerintah Indonesia tengah ketar-ketir mengerek nilai rupiah agar tidak terus digerus dolar, Indonesia malah masuk dalam daftar negara yang paling menyengsarakan pada 2015. Berdasarkan survei Bloomberg Indonesia menempati peringkat ke-15 atau terakhir, di bawah Slovakia, Brazil, Colombia, dan Italia.
![]() |
Image by antaranews.com |
Seperti diberitakan The Telegraph, survey Bloomberg merilis 15 negara yang paling menyengsarakan di dunia untuk hidup dan bekerja. Indikatornya antara lain, meningkatnya pengangguran dan melonjaknya inflasi. Lima negara dengan indeks kesengsaraan paling tinggi versi Bloomberg adalah Venezuela, Argentina, Afrika Selatan, Ukraina dan Yunani.
Venezuela, sebagai pemuncak daftar kesengsaraan, baru-baru ini memasuki resesi dan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonominya akan minus 7 persen pada tahun ini. Tingkat inflasi Venezuela 63,6 persen merupakan yang tertinggi di Benua Amerika. Di sisi lain, kejatuhan harga minyak dunia membuat negara ini kekurangan dolar Amerika Serikat (AS) untuk mengimpor barang-barang kebutuhan dasar.
Bahkan, untuk mengatasi krisis bahan-bahan pokok, Venezuela pada pekan lalu meminta bantuan dari negara-negara tetangganya, seperti Trinidad dan Tobago untuk menukar kertas tisu dengan minyak. Di negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia itu, warga harus antri di luar supermarket selama berjam-jam hanya untuk mendapatkan deterjen pakaian, kertas toilet atau minyak goreng.
Nomor dua dalam peringkat penderitaan adalah Argentina, yang mengalami kontraksi ekonomi 1,5 persen pada tahun lalu. Menurut ekonom yang disurvei Bloomberg, ekonomi Argentina pada tahun ini masih akan negatif 1,4 persen, sebelum tumbuh 2,6 persen pada tahun depan.
Ekonomi terbesar kedua di Amerika Selatan ini menyusut menyusul krisis utang pada Juli 2014. Untuk mempertahankan cadangan internasional yang jatuh ke level terendah dalam delapan tahun terakhir, Pemerintah Argentina pada April 2014 meningkat batasan impor sehingga sulit bagi produsen untuk mendapatkan pasokan.
Pada urutan ketiga, Afrika Selatan masih berjuang untuk pulih dari resesi yang melanda negara itu pada tahun 2009. Afrika baru-baru ini menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi 2015, dari 2,5 persen menjadi 2 persen. Sejalan dengan itu, pemadaman listrik yang sering terjadi setiap hari diperkirakan akan terus berlanjut selama tiga tahun ke depan.
Pada urutan ketiga, Afrika Selatan masih berjuang untuk pulih dari resesi yang melanda negara itu pada tahun 2009. Afrika baru-baru ini menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi 2015, dari 2,5 persen menjadi 2 persen. Sejalan dengan itu, pemadaman listrik yang sering terjadi setiap hari diperkirakan akan terus berlanjut selama tiga tahun ke depan.
Ukraina dan Rusia, yang tengah didera perang bersaudara, juga masuk dalam daftar negara menyengsarakan, masing-masing berada diurutan keempat dan ketujuh. Konflik bersenjata yang berkepanjangan dinilai sebagai penyebab meningkatnya inflasi dan angka pengangguran.
Mudah-mudahan tamparan bloomberg tersebut membuat pemerintahan Jokowi-JK segera membenahi pokok masalah yang tengah dihadapi bangsa ini agar badai krisis 1998 tidak terulang kembali. Sudah saatnya gerakan Kerja, Kerja, Kerja yang selalu Jokowi ucapkan segera dikerjakan. Disamping itu, rakyat Indonesia juga harus bangkit dari keterpurukan dan tak melulu bergantung uluran pemerintah dengan menjadi pelaku usaha yang baik.
Sumber: cnnindonesia.com
0 Response to "Rupiah Anjlok, Indonesia Masuk Negara Menyengsarakan"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung tulisan p*rn*grafi, penghinaan, dan provokasi akan dihapus admin.