SINIAGA – Bagi setiap muslim yang telah baligh, berpuasa (shaum ) Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan. Di samping bernilai ibadah, shaum juga diyakini mampu memulihkan organ tubuh yang rusak.
![]() |
Ilustrasi puasa. Image by crossfitdublin.ie |
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Nu’aim, “Berpuasalah, maka kalian akan sehat”, sering dijadikan pijakan para penceramah disaat Ramadan. Namun, menurut ustad Ahmad Sarwat Lc MA, hadits tersebut dinilai dhaif (lemah) oleh Al Hafidz Al Iraqi, sebagaimana yang bisa dibaca dalam kitab Takhrijul Ihya (3/108). Nashiruddin Al Albani juga menyebutkan bahwa hadits ini lemah, sebagaimana tertera dalam kita Silsilah Adh Dha’ifah (253).
Menurutnya, terlepas apakah hadits itu lemah atau palsu, namun kebenaran esensi hadits tersebut bahwa orang yang berpuasa itu akan mendapatkan hikmah berupa badannya sehat, tentu tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebab, secara ilmu kesehatan, ketika seseorang meninggalkan gaya makan dan minum yang berlebihan, tentu semua akan berdampak positif bagi kesehatan.
Karena, kata dia, berpuasa itu bisa berfungsi mengistirahatkan mesin pencernaan makanan yang dikonsumsi manusia. Makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia tempat penyimpanannya itu terletak di lambung. Di dalam lambung sendiri terdapat rongga perut dimana rongga perut dan rongga dada letaknya berdekatan dan berbatas langsung dimana kedua rongga tersebut dipisahkan oleh suatu sekat tipis disebut diafragma.
"Diafragma ini bersifat elastis dan bisa terdorong ke atas, sehingga rongga dada menyempit. Akibatnya, ruang gerak paru-paru juga menjadi sempit dan akan mengganggu kelancaran pernafasan. Dengan berpuasa, maka sirkulasi udara akan lebih banyak masuk ke pusat pernafasan dan itu bisa menyehatkan penyakit dalam. Seperti maag atau lambung, diabetes, jantung dan paru-paru," ujarnya.
Tidak heran, jika orang yang sering berpuasa, khususnya disaat Ramadan, memiliki daya tahan dan kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak berpuasa. Sehingga, mereka yang berpuasa lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Seperti penyakit diabetes, maag, obesitas, stres, depresi, pegal-pegal dan penyakit sejenis lainnya. Bahkan, mampu memulihkan organ tubuhnya yang rusak.
Meskipun demikian, menjalankan ibadah puasa tetap harus mengikuti aturan yang benar, tidak serampangan. Apalagi jika ditengah berpuasa, aktivitas keseharian seperti bekerja kantoran atau kerja bangunan tak bisa ditunda. Sehingga, harus pintar-pintar mengolah pola makan saat sahur dan berbuka puasa.
Agar beraktivitas tetap fit saat puasa, disamping mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang juga jauhilah minuman manis dan perbanyak minum air putih pada waktu sahur. Sebaliknya, saat berbuka awalilah dengan makanan manis seperti buah kurma.
Karena, makanan manis sebagai pembuka puasa bisa mengembalikan dan menormalkan tubuh. Saat makan, dianjurkan tidak berlebihan. Tujuannya agar tubuh yang seharian berpuasa bisa perlahan menyesuaikan asupan makan.
Jika langsung diisi makanan secara berlebihan, lambung yang seharian istirahat tiba-tiba dipaksa kerja keras, jelas akan kaget. Disamping itu, makan berlebihan setelah berpuasa akan cepat mengundang rasa ngantuk. Jika demikian, shalat isya dan tarawih jelas akan terganggu. Padahal, pada malam-malam Ramadan dianjurkan memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT. (*)
Sumber : rumahfiqih.com
0 Response to "Puasa Memulihkan Organ Tubuh yang Rusak"
Posting Komentar
Komentar yang mengandung tulisan p*rn*grafi, penghinaan, dan provokasi akan dihapus admin.